MIK

MIK'ERS Mempertanggung-Jawabkan Iman Katolik~~MIK TEAM~~ Susunan Pengurus GROUP MIK PELINDUNG MIK-ERS : ST. ANDREAS (30 November) MOTTO : Venite post me, faciam vos fieri piscatores hominum. (Datang dan ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia) 1. Pembimbing : RD. Inno Ngutra...--2. Narasumber : Semua Romo yg sudah menjadi member GROUP MIK...--3. Bpk. Penasehat : Bpk. Bernard Titus...--4. Ibu Penasehat : Ibu Lani Hardjono...--5. Ketua Umum : Bpk. Francis Tangkumahat...--6. Ketua Pelaksana : Lambert Resilay..--7. Wkl Ketua : Benny Teniwut...--8. Sekretaris/Notulen : Sdri. Fafay Filly Liandri V Waworundeng...--Koordinator Wilayah:1. Jakarta : Bpk. Sam Semmy Sirken...--2. Cikarang : Sdr. Agustinus Takndare...--3. Cirebon : Bpk. Peter Tan...--4. Bekasi : Ana Maria Primy...--5. Batam : Sdr. Filland Kiki..--6. Malang : Sdr. Fox Stevanus...--10. Bitung : Bpk. Sisco Sigarlaki..--11. Tondano : Sdri. Tiara Finsensia Liwe...--12. Ambon : Dkn. Yoppy Sorlury dkk...--13. Ternate : Rm. Patrik Angwarmase, Rm. Sukrisno...--14. Kei : Sdr. Dimas Singray Remetwa...--15. Tanimbar : Sdr. Jake Lalamafu, Bpk. Zakarias Lamere

Rabu, 24 Agustus 2011

APAKAH MARIA MENINGGAL SEBELUM DIANGKAT KE SURGA.....?




Banyak orang bertanya apa yang diajarkan oleh Gereja mengenai apakah Santa Perawan Maria sungguh-sungguh meninggal sebelum diangkat ke Surga. Kita semua tahu bahwa Paus Pius XII merumuskan dogma Maria Diangkat ke Surga; tetapi apakah beliau mengatakan suatu mengenai apakah Maria meninggal ?.

Dalam merumuskan dogma Maria Diangkat ke Surga dengan raganya, Pada tanggal 01 November 1950, Paus Pius XII menulis dalam Konstitusi Apostolik Munificentissimus Deus. “ Akhirnya, perawan Tak Bernoda, yang tak pernah tercemar oleh noda dosa asal, sesudah menyelesaikan perjalanan hidupnya di dunia, diangkat ke dalam kemuliaan surgawi dengan raga dan jiwanya. Ia ditinggikan oleh Tuhan menjadi Ratu Alam Semesta, sehingga secara lebih sempurna ia menyerupai Putranya, Tuhan diatas segala tuan, yang telah menaklukkan dosa serta kematian.” (KGK 966)
Dalam pernyataan yang lebih tajam mengenai dogma ini, Paus memaklumkan , “ Sesudah paripurna kehidupannya di dunia, Maria, Bunda Allah, perawan Abadi yang tak bernoda, diangkat kedlam kemuliaan surga dengan jiwa dan raganya. “
Seperti dapat dilihat dari dua frase, “ Ketika kurun hidupnya di dunia sudah usai “ dan “ sesudah paripurna kehidupannya di dunia, “ Paus Pius XII sengaja menghindari masuk kedalam pemasalhan apakah Maria sungguh – sungguh meninggal atau tidak. Beliau membiarkannya sebagai pertanyaan yang tetap terbuka. Alasannya adalah bahwa ada perbedaan pendapat dikalangan para Bapa Gereja mengenai masalah ini, Meskipun pandangan yang lebih masuk akal adalah Maria sungguh – sungguh meninggal , karena Yesus putranya sendiri pun meninggal.
Nyatanya, sejak abad keenam di Timur dan sejak abad ketujuh di Barat, Gereja sudah merayakan pesta “ Dormitto “ artinya tertidurnya Maria atau kematian Maria. Dalam ajaranya mengenai Maria Diankat ke Surga, Katekismus Gereja Katolik mengutip suatu teks dari Liturgi Bizantin untuk pesta Dormitio Maria, “ O Bunda Allah, ketika melahirkan engkau tetap menjaga keperawananmu; ketika tertidur engkau tidak meninggalkan dunia, tetapi disatukan dengan Sang Sumber Hidup. Engkau akan membebaskan jiwa kami dari kematian. “ (KGK966)
Sejumlah Bapa Gereja menceritakan kematian Maria dan juga kenaikannya ke Surga. Penulis pertama di Barat yang memberi kesaksian mengenai Maria diangkat ke Surga adalah Santo Gregorius dari Tours ( + 594 ) yang menulis , “ Akhirnya Santa Perawan Maria menyelesaikan perjalanannya di dunia. Ketika ia siap dipanggil dari dunia ini, semua rasul, yang datang dari daerah mereka masing-masing, berhimpun di di rumah Maria. Ketika mendengar Maria akan segera diangkat dari dunia, mereka terus berjaga-jaga bersama dia. Dan lihatlah, Tuhan Yesus datang bersama malaikat-Nya, Ia mengambil jiwa Maria, lalu menyerahkan kepada Malaikat Agung Mikael dan, kemudian, Ia mengundurkan diri. Pada waktu fajar, para rasul mengangkat jasad Maria dengan suatu usungan, membaringkan dalam suatu kubur . Sekali lagi Tuhan menampakkan diri kepada mereka dan memerintahkan agar tubuh Maria yang kudus diambil dan diangkat ke Surga. Disanalah ia sekarang dipadukan kembali dengan jiwanya; ia bergembira bersama sang terpilih dan bersukacita dalam berkat-berkat abadi yang tidak akan berkesudahan. “ ( L Gambero, Mary and the Father of the Church, Ignatius press 1999, Hlm 353 )
Sebagai kesimpulan , Pandangan yang lebih umum mengatakan bahwa Maria sungguh-sungguh meninggal dunia sebelum diangkat ke surga. Tetapi Gereja Katolik membiarkan pertanyaan ini tetap terbuka, tidak mengambil pandangan yang satu atau yang lain sebagai sikap resmi. Oleh karena itu kaum beriman juga bebas untuk mempercayai pandangan yang mereka inginkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar