MIK

MIK'ERS Mempertanggung-Jawabkan Iman Katolik~~MIK TEAM~~ Susunan Pengurus GROUP MIK PELINDUNG MIK-ERS : ST. ANDREAS (30 November) MOTTO : Venite post me, faciam vos fieri piscatores hominum. (Datang dan ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia) 1. Pembimbing : RD. Inno Ngutra...--2. Narasumber : Semua Romo yg sudah menjadi member GROUP MIK...--3. Bpk. Penasehat : Bpk. Bernard Titus...--4. Ibu Penasehat : Ibu Lani Hardjono...--5. Ketua Umum : Bpk. Francis Tangkumahat...--6. Ketua Pelaksana : Lambert Resilay..--7. Wkl Ketua : Benny Teniwut...--8. Sekretaris/Notulen : Sdri. Fafay Filly Liandri V Waworundeng...--Koordinator Wilayah:1. Jakarta : Bpk. Sam Semmy Sirken...--2. Cikarang : Sdr. Agustinus Takndare...--3. Cirebon : Bpk. Peter Tan...--4. Bekasi : Ana Maria Primy...--5. Batam : Sdr. Filland Kiki..--6. Malang : Sdr. Fox Stevanus...--10. Bitung : Bpk. Sisco Sigarlaki..--11. Tondano : Sdri. Tiara Finsensia Liwe...--12. Ambon : Dkn. Yoppy Sorlury dkk...--13. Ternate : Rm. Patrik Angwarmase, Rm. Sukrisno...--14. Kei : Sdr. Dimas Singray Remetwa...--15. Tanimbar : Sdr. Jake Lalamafu, Bpk. Zakarias Lamere

Jumat, 04 November 2011

Foto yang sungguh indah dan ajaib...tampak cahaya gambar Tuhan Yesus yang sedang duduk di atas tandu saat prosesi perarakan patung Bunda Maria...


Konfrater, ada satu menarik, dalam prosesi perarakan patung bunda maria yang diceritakan kepada saya oleh mas Dedi (mydy nusa). Menambahkan dari yang dituliskan dalam email mas Dedi bahwa 1) dalam latihan, 4 orang memanggul patung dengan ringan tapi saat perarakan sesungguhnya mereka merasakan sangat berat sehingga saat masuk pintu gerbang mereka menurunkan dari pundak dan menahan dengan tangan. 2) Ada fotografer yang berusaha mengambil foto dari depan namun selalu kabur. Dia pikir lensa yang rusak, karna tidak bisa maka ia hanya mengambil dipinggir pinggir saja dan hasil baik. 3) Mas Dedi telah bertanya sahabatnya, fotografer yang relatif profesional, apakah karena efek cahaya lilin? Dia mengatakan bahwa jika cahaya lilin tidak mungkin, apalagi terlihat tampak seperti cahaya. Yang menarik, bahwa dalam cahaya ysb seperti halnya gambar Yesus yg sedang duduk di atas tandu..

Konfrater, ini hanya menyampaikan hal yang cukup ramai dibicarakan umat.

Rm. Setiadi, SCJ.




(Respon)

  • Vincentia Firsta Riani itu dimana romo lokasinya???
    Rabu pukul 20:39

  • Yacinta Restuningtyas Saraswati perarakan dimana Romo....?
    Rabu pukul 20:47

  • Agustinus Riyanto Scj Itu di Gereja Ratu Rosari Jambi dan tulisan di atas adalah tulisan Romo yang berkarya di sana.
    Rabu pukul 20:48 · 5

  • Anastasia Pmy Van MBasin kayak bayangan orang duduk di tandu
    Rabu pukul 20:53

  • Maria Paulina bagus skli mo, perarakan ini, sy terkadang iri koq dikotaq g pernah ada ya mo...slmt malam n slm damai sllu GBY
    Rabu pukul 20:54

  • August Sugioto Puji Tuhan
    Rabu pukul 20:55 · 1

  • Joyce Jozefa Widjaja Patung ini kah yang dulu digotong masuk ke Atma jaya jakarta?
    Rabu pukul 21:29

  • Yasinta Friska kyk penampakan nya Yesus, pk jubah putih
    Rabu pukul 22:32

  • Frans Christine Appel saya membaca,,,, seluruh tubuh dan urat bergerak dengan cepat..... memang Dia.....
    Rabu pukul 22:33

  • Markus Lamiyo mujizat itu nyata....GBY
    Rabu pukul 22:34

  • Wan Ping Terpujilah Tuhan....
    Rabu pukul 22:43

  • Mathilda Susanna Hoswandi Rm....itu roh kudus yg turun ke patung Bunda Maria... Sungguh bahagia yg bisa menandunya...
    Rabu pukul 22:50

  • Henriette Wung we should be proud that we are Christian and devote to Mother Mary and do love sweet Lord Jesus
    Kamis pukul 4:27

  • Zhuzhu Sitindaon terpujilah Tuhan untuk selama2nya...
    Kamis pukul 6:39

  • Papi Orenz
    Salam sejahterah dan salam kenal dalam kasih Kristus, kami tidak menyangka bahwa foto yang kami tag beberapa waktu lalu, menjadi booming dan mendapat respon dari berbagai kalangan.Foto ini kami rasakan sebagai peristiwa iman bagi umat di Paroki kami. Gambar ini diambil pada prosesi perarakan patung Bunda Maria di Gereja Maria Ratu Rosario Payo Selincah Jambi. Foto diambil pada perayaan Penutupan bulan Rosario dan peringatan 4 tahun Gereja tersebut. Foto ini diambil oleh fotografer amatiran, Yohanes Sukadi, dengan menggunakan camera pocket olympus 8 MP, pada tanggal 31 Oktober 2011, pk. 19.00 WIB. Jika ingin konfirmasi lebih lanjut dapat menghubungi Bp.Yohanes Sukadi umat Paroki St. Teresia Jambi.

    Kamis pukul 8:47 · 2

  • Agustinus Riyanto Scj Semoga semakin meneguhkan iman umat terutama di selincah dan menyemangati untuk berjuang membangun paroki. Salam dan berkat.
    Kamis pukul 8:56 · 3

  • Papi Orenz terima kasih Romo Agustinus Riyanto SCJ, sampaikan salam hormat dari saya buat Romo Marwoto, SCJ (Loren dan Keluarga).
    Kamis pukul 8:59

  • Erma Suryaningrum Mo,ijin simpan fotonya...maturnuwun...
    Kamis pukul 15:26

  • Antonius Wagino Dapat dimaknai sebagai tanda tumbuh dan berkembangya suatu paguyuban sejati.
    Kamis pukul 22:40

  • Lani Hardjono Romo..saya melihat foto ini baguuus sekali...benar terlihat foto Tuhan Yesus sedang duduk seolah olah menamani bunda Maria..Ijin share ya romo.Terima kasih.
    12 jam yang lalu..


    Sumber:
    http://www.facebook.com/photo.php?fbid=2274624060090&set=a.1975381779220.2099490.1083344163&type=1&ref=nf

Senin, 24 Oktober 2011

Perhentian 1



Via Dolorosa
 
Mari kita merenungkan
Yesus yang menjadi kurban
karena cintakasih-Nya
 
 
Tanda Salib dan Salam
Doa Pembukaan
Allah Bapa yang Mahabaik, kami bersyukur kepada-Mu, karena pada hari ini kami Kau kumpulkan. Lewat Jalan salib ini kami ingin mengenang kembali Yesus Kristus, yang menderita sengsara demi keselamatan kami.
Semoga Roh Kudus yang Kau curahkan ke dalam hati kami, membuat kami semakin menyadari betapa besar cinta-Mu kepada kami.
Maka lewat Jalan salib ini ajarilah kami, agar kami tidak takut mencintai Engkau dan sesama kami. Demi  Yesus Kristus Tuhan dan Pengantara kami yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dan persekutuan dengan Roh Kudus selalu mendampingi hidup kami, Allah sepanjang masa. Amin.
Perhentian 1
Yesus dihukum mati
P: Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepada-Mu
U:Sebab dengan Salib Suci-Mu Engkau telah menebus dunia
Sesudah ditangkap Yesus mula-mula dihadapkan ke sidang Sanhedrin. Pada keesokan harinya Ia dibawa ke Pengadilan Pilatus. Pilatus bertanya kepada orang-orang Yahudi, “Apakah tuduhanmu terhadap orang ini?” Mereka menjawab dengan mengajukan saksi-saksi dusta. Kemudian Pilatus memanggil masuk ke dalam Gedung Pengadilan dan memanggil Yesus untuk ditanyai tentang tuduhan mereka.
Tetapi Pilatus tidak menemukan kesalahan apapun seperti yang dituduhkan mereka kepada Yesus. Maka Pilatus berusaha melepaskan Yesus, namun oleh desakan para tua-tua, ahli-ahli Taurat dan seluruh rakyat, Pilatus menjatuhkan hukuman mati; ia menyerahkan Yesus kepada rakyat Yahudi untuk disalibkan (Cfr. Yoh18:38 ; Yoh19:16).
“Salib bagi orang-orang yang akan binasa memang merupakan kebodohan, tetapi bagi kita yang diselamatkan Salib adalah kekuatan Allah.” (Cfr. 1Kor1:18)
Marilah berdoa,
Tuhan Yesus Kristus, kami bersyukur atas pengurbanan-Mu demi keselamatan kami. Demi kami Engkau telah setia kepada kehendak Bapa meskipun Engkau harus menghadapi hukuman mati di Salib.
Semoga kami pun selalu setia kepada kehendak Bapa, juga kalau karena kesetiaan itu kami harus menderita seperti Engkau. Sebab Engkaulah Tuhan kami kini dan sepanjang masa. Amin
P: Kasihanilah kami ya Tuhan, kasihanilah kami
U: Allah ampunilah kami orang berdosa ini
                Bapa Kami……
Anakdomba tak bersalah
ajar kami pun berpasrah
taat pada Bapa-Mu

Perhentian 2


Yesus memanggul Salib
P: Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepada-Mu
U:Sebab dengan Salib Suci-Mu Engkau telah menebus dunia
 
Yesus tidak bersalah namun dijatuhi hukuman mati. Setelah diolok-olok, diludahi, dimahkotai duri dan disesah, Yesus dibawa keluar dari balai pengadilan untuk disalibkan. “Sambil  memikul salib-Nya Yesus pergi ke tempat yang bernama Tempat Tengkorak, dalam bahasa Ibrani: Golgota.” (Cfr. Yoh19:17)
Dengan memanggul sendiri Salib-Nya, Yesus telah mengajar kita, “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.” (Cfr. Luk9:23)
Marilah berdoa,
Tuhan Yesus Kristus, kami bersyukur kepada-Mu karena boleh ambil bagian dalam Salib-Mu. Engkau mengizinkan kami seperasaan dan sependeritaan dengan Dikau. Semoga kami setia memanggul salib kami, yang kecil dan ringan jika dibandingkan dengan Salib-Mu, supaya kami patut disebut pengikut-Mu, Engkaulah Tuhan kami, kini dan sepanjang masa. Amin
P:Kasihanilah kami ya Tuhan, kasihanilah kami
U:Allah ampunilah kami orang berdosa ini
                Bapa Kami……
Kayu Salib Dia panggul
mari kita pun memikul
salib kita di dunia

Perhentian 3





Yesus jatuh untuk pertama kalinya


P:Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepada-Mu


U:Sebab dengan Salib Suci-Mu Engkau telah menebus dunia






Perjalanan Yesus ke Golgota semakin lama semakin jauh meninggalkan kota. Banyak darah keluar dari luka-luka-Nya. Badan lelah, penat dan lemah. Beban Salib pun terasa semakin berat. Apalagi masih diperberat dengan penderitaan batin:ditinggalkan oleh para murid-Nya, ditolak oleh bangsa-Nya, dan dijatuhi hukuman mati sekalipun tidak bersalah.


Sungguh bukan hanya Salib yang dipanggul Yesus, melainkan juga dosa-dosa kita. “Dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, Dia diremukkan oleh karena kesalahan kita, hukuman yang mendatangkan keselamatan kita ditimpakan kepada-Nya.” ( Cfr. Yes53:5)






Marilah berdoa,


Tuhan Yesus Kristus, kami bersyukur kepada-Mu karena Engkau berkenan memanggul dosa-dosa kami. Kami yang berbuat dosa, tetapi Engkau yang menanggung hukuman-Nya. Semoga kami tidak lagi memperberat beban yang harus Kau tanggung. Sebaliknya semoga kami selalu berusaha meringankan-Nya dengan bertobat dan dengan meringankan beban orang lain, agar langkah kami pun lebih ringan mengikuti Engkau, Tuhan kami, kini dan sepanjang masa. Amin


P:Kasihanilah kami ya Tuhan kasihanilah kami


U:Allah ampunilah kami orang berdosa ini


Tuhan Yesus tolong kami


bila kami jatuh lagi
karena salib yang berat

Perhentian 4


Yesus berjumpa dengan ibu-Nya
P:Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepada-Mu
U:Sebab dengan Salib Suci-Mu Engkau telah menebus dunia
 
Para murid Yesus telah lari, sehingga Yesus harus menapaki jalan sengsara-Nya seorang diri. Tetapi dalam perjalanan sengsara ini ternyata masih ada Maria, ibu-Nya, yang setia menderita bersama Dia. Ibu Yesus ternyata bukan hanya Maria. Yesus sendiri menegaskan, “Siapapun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di surga, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku!” (Cfr. Mat12:50)
 
Marilah berdoa,
Tuhan Yesus Kristus, kami bersyukur atas teladan Bunda Maria dalam mendampingi orang yang menderita. Semoga karena teladan Bunda Maria, kami  didorong untuk lebih berani ambil bagian dalam keprihatinan sesama, lebih-lebih yang berada disekitar kami. Bantulah kami menjadi sahabat sejati bagi orang yang menderita, dan dengan demikian menjadi sahabat-Mu sendiri. Engkaulah Tuhan kami kini dan sepanjang masa. Amin
P:Kasihanilah kami ya Tuhan kasihanilah kami
U:Allah ampunilah kami orang berdosa ini
                Bapa Kami…..
O Maria bunda kudus
yang setia ikut Yesus
Kau teladan hidupku

Perhentian 5


Yesus ditolong oleh simon dari Kirene
P:Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepada-Mu
U:Sebab dengan Salib Suci-Mu Engkau telah menebus dunia
 
Yesus sangat letih dan lemah, padahal tempat yang dituju masih jauh. “Maka para serdadu menahan seorang yang bernama Simon dari Kirene, yang baru datang dari luar kota, lalu diletakkan salib Yesus diatas bahunya, supaya dipikulnya sambil mengikuti Yesus.” (Cfr. Luk23:25)
Memanggul Salib merupakan ukuran kelayakan seorang pengikut Yesus, karena Yesus sendiri bersabda barangsiapa tidak memikul salib-Nya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku.” (Cfr. Mat19:28)
Jadi, bagi orang Kristen salib sungguh tidak terelakkan. Salib adalah beban yang harus kita pikul. Namun, kita akan mampu memikul beban berat itu kalau kita saling membantu. “Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Maka kamu memenuhi hukum Kristus!” (Cfr. Gal6:2)
 
Marilah berdoa,
Tuhan Yesus Kristus, melalui Simon dari Kirene engkau mengajar kami untuk meringankan beban penderitaan orang lain. Kami bersyukur karena, melalui hal-hal kecil yang kecil, kami Kau perkenankan untuk ambil bagian dalam Salib-Mu yang berat. Semoga demi Engkau kami tidak takut menolong sesama kami yang sedang menderita, apa pun resikonya, sebab Engkaulah Tuhan kami, kini dan sepanjang masa. Amin
P;Kasihanilah kami ya Tuhan kasihanilah kami
U:Allah ampunilah kami orang berdosa ini
                Bapa Kami…..
Apa pun yang kau lakukan
bagi para penderita
pada Tuhan berkenan

Perhentian 6




Wajah Yesus diusap oleh Veronika

 

Wajah Yesus kotor oleh darah, keringat dan debu. Semarak dan ketampanan wajah-Nya terasa sirna. Tepatlah gambaran Yesaya, “Banyak orang akan tertegun memandang Dia; begitu buruk rupa-Nya, tidak seperti manusia lagi; dan tampaknya tidak seperti anak manusia lagi. Ia tidak tampan dan semaraknya pun tidak ada, sehingga kita tidak tertarik untuk memandang Dia; dan rupa pun tidak sehingga kita menginginkannya; Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; Ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap Dia.” (Cfr. Yes52:14 ; Yes53:2-3)

Kendati begitu masih ada orang yang bersimpati pada Yesus, yakni Veronika, Ia maju mendekati Yesus, lalu mengusap wajah-Nya. Dengan tindakannya yang sederhana Veronika telah menolong orang yang menderita. Ia memberi contoh kepada kita mengamalkan amanat salah seorang Rasul Yesus, “Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis!” (Cfr. Rom12:15)

 

Marilah berdoa,

Tuhan Yesus Kristus, ampunilah kami yang sering takut menolong orang yang menderita. Semoga teladan Veronika membuat kami berani berbuat sesuatu, meskipun kecil, untuk meirngankan beban mereka yang sedang menderita. Dengan demikian kami telah meringankan pula beban-Mu. Sebab Engkaulah Tuhan kami kini dan sepanjang masa. Amin

P:Kasihanilah kami ya Tuhan kasihanilah kami

U:Allah ampunilah  kami orang berdosa ini

                Bapa Kami…..

Bila kita meringankan

duka orang yang sengsara
Tuhan Allah berkenan